Sepekan Operasi Patuh Rinjani, Sat Lantas Polres Bima Kota Tegur 180 Pengendara

    Sepekan Operasi Patuh Rinjani, Sat Lantas Polres Bima Kota Tegur 180 Pengendara

    Kota Bima, NTB – Sepekan pelaksana operasi Pekat Rinjani tahun ini, sedikitnya 180 pengendara yang dijaring Satuan Lantas Polres Bima Kota.

    Begitu kabar disampaikan Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi melalui Kasat Lantas Iptu Abdul Rahman Virga Maulidhany, Selasa (19/7) pagi ini.

    Operasi Patuh Rinjani tahun ini sebut Kasat Lantas, merupakan kegiatan Satgas Preventif.

    Pada pekan pertama pelaksanaan jelas Iptu Abdul Rahman Virga Maulidhany Operasi Patuh Rinjani-2022 sebanyak 487 kegiatan.

    “Jika dibandingkan dengan periode yang sama Operasi Patuh Rinjani2021 sebanyak 328 kegiatan, mengalami peningkatan sebanyak 48 kegiatan atau naik 48 persen, ”sebutnya.

    Kecelakaan Lalu Lintas yang terjadi sampai dengan pekan pertama pelaksanaan Operasi Patuh Rinjani-2022 sebanyak 2 kasus dibandingkan dengan periode yang sama.

    Lalu pada pelaksanaan Operasi Patuh Rinjani-2021 sebanyak nihil kejadian, terjadi peningkatan kasus sebesar 100 persen. Sedangkan korban meninggal dunia pada pelaksanaan Operasi Patuh Rinjani-2022 nihil dibandingkan dengan periode yang sama pada pelaksanaan Operasi Patuh Rinjani-2021 Nihil orang sehingga tidak terjadi penurunan/tetap sebanyak 0 orang atau total teguran 180.(Adb)

    kota bima
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Kantongi Sabu, Dua Pemuda di Kota Bima Disergap...

    Artikel Berikutnya

    Cabuli Anak Kandung Dibawah Umur, Seorang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?
    Pemerintah Indonesia Berhasil Menaikkan Pajak dan Menurunkan Subsidi, Menteri Keuangan Terbaiknya di Mana?
    Bimbingan Teknis Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani di Lampung, Tingkatkan Pemahaman Digital dan Pendanaan Usaha
    Hidayat Kampai: Generasi Stroberi? Bukan, Kami Ini Generasi Guava yang Tangguh!
    Hidayat Kampai: Ketika Guru Renang Tak Bisa Berenang

    Ikuti Kami